Penasaran dengan Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarid 6 Mei?  Catat Jadwal Proses Terjadinya Dampak dan Cara Melihat

(dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Hujan meteor Eta Aquarid adalah salah satu fenomena langit yang menakjubkan dan bisa disaksikan setiap tahunnya pada bulan Mei. Fenomena ini terjadi ketika Bumi melintasi orbit komet Halley dan debu-debu yang dihasilkan oleh komet ini terbakar saat masuk ke atmosfer Bumi. Debu-debu tersebut membentuk cahaya yang terlihat seperti bintang jatuh atau meteor.

Asal Usul Nama Eta Aquarid

Nama Eta Aquarid berasal dari konstelasi Aquarius (Air Bender), yang merupakan lokasi dari sumber meteor ini. Eta Aquarid sebenarnya berasal dari komet Halley, yang terakhir kali melintasi Bumi pada tahun 1986 dan diperkirakan akan muncul kembali pada tahun 2061.

Kapan dan Di Mana Hujan Meteor Eta Aquarid Terjadi?

Hujan meteor Eta Aquarid dapat disaksikan setiap tahunnya pada bulan Mei, dengan puncak aktivitas pada tanggal 5-6 Mei. Namun, hujan meteor ini bisa dilihat dari pertengahan April hingga akhir Mei. Untuk melihatnya, kita harus melihat ke arah timur laut di langit pada dini hari, ketika konstelasi Aquarius berada di atas cakrawala.

Tips untuk Melihat Hujan Meteor Eta Aquarid

Untuk melihat hujan meteor Eta Aquarid dengan jelas, ada beberapa tips yang bisa dilakukan:

Pilih tempat yang gelap: Cari tempat yang jauh dari cahaya kota dan cahaya lampu jalan untuk melihat hujan meteor ini lebih jelas.

Siapkan perlengkapan: Jangan lupa membawa selimut atau kursi lipat untuk duduk dan menikmati pemandangan. Anda juga bisa membawa kamera untuk mengambil foto.

 Jangan lupa waktu: Pastikan Anda melihat hujan meteor Eta Aquarid pada dini hari, ketika konstelasi Aquarius berada di atas cakrawala.

Bersabar: Hujan meteor Eta Aquarid terjadi dalam jumlah yang cukup besar, tetapi tidak selalu terjadi setiap detik. Oleh karena itu, bersabarlah dan nikmati pemandangan langit yang menakjubkan ini.

6 Mei

Selain gerhana Bulan panumbra, masyarakat Indonesia juga bisa menyaksikan fenomena hujan meteor Eta Aquarid pada Sabtu, 6 Mei 2023 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti dari Pusat Penelitian Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging Mumpuni yang menyampaikan bahwa fenomena hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi di antara April-Mei 2023.

Di mana, Eta Aquarid akan mengalami fase puncak sekitar 5-6 Mei 2023.

"Puncaknya akan terjadi sekitar 6 Mei 2023, namun pada 6 Mei itu sedang ada gerhana Bulan penumbra, jadi peluangnya untuk terlihat akan lebih kecil," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Proses terjadinya Eta Aquarid

Lebih lanjut, Emanuel menjelaskan, Eta Aquarid merupakan fenomena hujan meteor yang disebabkan oleh butir-butir debu dan pasir yang dilepaskan komet Halley.

Di mana komet Hally tersebut beredar sekitar 76 tahun untuk satu kali putarannya.

 

"Dalam prosesnya, akan ada kilatan cahaya dari arah Aquarius. Nantinya kilatan tersebut dapat diamati pada arah timur dini hari, antara pukul 2-6 pagi," terangnya.

"Kemudian, pada puncaknya nanti, bisa terlihat hingga 30 meteor/jam. Fenomena tersebut bisa dilihat ketika langit sedang gelap tidak berawan dan tidak berbulan," sambungnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa hujan meteor merupakan siklus tahunan ketika Bumi beredar dalam orbitnya saat mengelilingi Matahari.

Cara melihat fenomena Eta Aquarid

Emanuel menyampaikan, fenomena alam tersebut dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

Masyarakat yang ingin menyaksikan hujan meteor Eta Aquarid tersebut bisa melihatnya secara langsung tanpa harus menggunakan alat bantu, seperti halnya saat gerhana Matahari hibrida beberapa waktu lalu.

Meskipun begitu, ia menyarankan agar masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena alam tersebut untuk melihat ke arah timur di mana Eta Aquarid akan muncul.

Apa dampak dari Eta Aquarid?

Emanuel menyampaikan, fenomena hujan meteor Eta Aquarid yang akan terjadi pada 6 Mei mendatang tidak akan berdampak signifikan bagi bumi.

"Tidak ada dampak yang akan terjadi, karena sepanjang malam dalam sepanjang tahun selalu ada hujan meteor meskipun dengan nama yang berbeda-beda," ucapnya.

Kecepatan hujan meteor Eta Aquarid

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/5/2023), puncak hujan meteor Eta Aquarid terjadi pada bulan Mei setiap tahunnya.

Menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA), hujan meteor Eta Aquarid dikenal karena kecepatannya, yakni sekitar 148.000 mph (66 km/detik) ke atmosfer Bumi.

Meteor yang cepat dapat meninggalkan "rangkaian panjang" yang bersinar (puing-puing pijar setelah meteor), yang berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.

Secara umum, sekitar 30 meteor Eta Aquarid dapat dilihat per jam selama puncak hujan meteor terjadi.

Kesimpulan

Hujan meteor Eta Aquarid adalah salah satu fenomena langit yang menakjubkan dan bisa disaksikan setiap tahunnya pada bulan Mei. Fenomena ini terjadi ketika Bumi melintasi orbit komet Halley dan debu-debu yang dihasilkan oleh komet ini terbakar saat masuk ke atmosfer Bumi. Untuk melihat hujan meteor Eta Aquarid dengan jelas, pastikan Anda berada di tempat yang gelap pada dini hari ketika konstelasi Aquarius berada di atas cakrawala. Selamat menikmati pemandangan langit yang indah!***